Sabtu, 04 Februari 2012

The Owner Come Back!

huft, akhirnya saul kembali!
okeh, Bismillahhirrahmanirrahim~

Sudah berbulan-bulan ngga hadir di hadapan blog ini membuat saya sangaaat rindu, haha. BTW, saul mau berbagi cerita mengenai tanggal 1 Februari 2012. hayo ada apa hayoo~
YAP! Owner blog ini semakin bertambah usianya 1 tahun, jadi 15! (tua ya)

Mungkin hari itu ngga akan begitu berkesan buat saul tanpa hadirnya temen-temen yang (serius) usil bgt dan seorang anak yang menyebut dirinya imut. Tanpa saya sadari, sebuah skenario tergokil yang pernah ada, disusun langsung oleh salah satu guru bahasa senior di sekolah, Bu Ida, membuat saul nangis padahan belum diapa-apain!
Hari itu saul pikir, "ngga bakal ada apa-apa hari ini" tapi, saul salah!
Pagi itu, saat pelajaran Bahasa Indonesia. Bu Ida mengintruksikan anak-anak buat duduk per kelompok. kebetulan saat itu, kelompok Saul, Buto Ijo kekurangan 2 orang karena sakit. Tinggallah kami ber 4, Saul, Lala, Bunga dan Hanif. Bunga dan Hanif berdua di meja paling belakang, Saul dan Lala berdua di meja depannya. Setelah itu, Bu Ida membagikan 2 kertas yang masing-masing diisi tentang 1 novel angkatan 20-30, jadi satu kelompok membuat 2 uraian novel. Awalnya, kelompok Buto Ijo membaca 3 novel, yaitu Azab dan Sengsara (Lala), Salah Pilih (Saul dan Bunga) sama Tom (apagitu namanya lupa) (Hanif). Tetapi, tiba-tiba Bunga dan Hanif punya rencana lain, mereka ngebrowsing novel Siti Nurbaya dan dengan naifnya Saul iya-in. Jadi, yang Bunga sama Hanif tulis bukan Salah Pilih ataupun Tomtom itu, tapi Siti Nurbaya, dan Saul sama Lala nulis Azab dan Sengsara. (Lebih jelasnya ini adalah kesalahan Saul yg pertama)

Setelah Saul selesai mengerjakan tugasnya, ada sebuah bencana! Dengan tidak beradabnya, Hanif menyemprotkan parfum bau om-om ke seluruh ruangan. Udah baunya nyengat, bikin gatel tenggorokan pula-__- Saul pun menyelamatkan diri dengan membuka jendela dan berdiri di sampinya. (Jelasnya, ini kesalahan ke 2 Saul)

Seusai kerusuhan tersebut, Bu Ida menanyakan novel yang diuraikan dari setiap kelompok. Hingga, sebuah pertanyaan dilayangkan ke Saul,
"Nissa (nama formal Saul), kamu kemarin membaca novel apa?"
dengan sadikit bingung Saul jawab,
"Salah Pilih, Bu" wajah guru itu pun nampak menjadi bingung,
"Novel kelompok kamu apa?"
"Azab dan Sengsara sama Siti Nurbaya" asli, wajah Bu Ida bener-bener bingung setengah curiga waktu itu,
"Loh? Kok bisa begitu, memangnya sebelum ini kelompok kamu belum membagi tugas?"
Menelan ludah, "Sudah kok, Bu. Tapi tadi dirubah"
untuk meyakinkan dirinya sendiri, Bu Ida bertanya ulang ke Lala, Bunga dan Hanif apa yang mereka baca,
"Saya baca Azab dan Sangsara" kata Lala
"Saya sama Hanif Siti Nurbaya, Bu!" jawab Bunga semangat.
"HAH! Apa-apaan tuh." Kata Saul dalam hati, merasa dipojokkin ditambah lagi wajah Bu Ida yang mengisyarakan "ngga-habis-pikir". Dan jujur, saat itu Saul udah keringet dingin.
"Ngga bener ini, Annissa, kamu juga maju seperti Gagah dan Quraish." Kata Bu Ida.
Sedikit cerita, Gagah sama Quraish maju karena mereka ngga tau sama sekali dengan novel kelompoknya.
Dengan cengengnya, ujung mata Saul sudah membasah, kepergok Quraish,
"Kenapa ul? Slow aja kaya gua"
Bu Ida menyusul kami di depan kelas, "Ini ada 2 contoh yang tidak baik. Satunya karena malas (Gagah dan Quraish) dan satunya lagi karena sok pinter (Saul)"
JLEB! nah itulah yang namanya dalem-_-
dengan tidak berlama-lama si Gagah dan Quraish disuruh duduk kembali, dan tinggallah Saul seorang diri. Bu Ida meminta penjelasan, Saul jelaskan dengan suara yang udah ngga jelas karena nangis. Tapi wajah Bu Ida itu loh, bukannya semakin simpatik mala semakin curiga! Pernyataan-pernyataan beliau yang dalem sekali membuat Saul lupa kalau sedang dilihat banyak orang.

Pada akhirnya, Bu Ida bertanya,
"Kamu tahu kesalahan kamu apa?"
"Saya.. saya.. ngga berunding dulu (narik ingus) sama teman-teman" jawab Saul.
Bu Ida diam sejenak,
"Kesalahan kamu, karena kamu berulang tahun hari ini!" wajah guru itu berubah cerah.
Satu kelas bernyanyi Happy Birthday. Saul diam menghapus air mata, masih terkejut dengan kenyataan bahwa semua itu cuma drama! Menutup wajah yang sudah merah karena manangis dan malu.

Kita ambil hikmahnya saja ya...
  1. ternyata masih banyak yang perhatian sama Saul (alhamdulillah)
  2. jangan suka iya-iyain kata-kata orang tampa berpikir dulu
  3. guru bahasa Indonesi itu sangat pintar membuat skenario dan bermain drama, maka yang sedang berulang tahun, berhati-hatilah!
Untuk semua yang berpartisipasi dalam drama itu, yang ngucapin selamat, semuanya, I <3 U !!
Oh iya, Buat Rizky Putri, makasi banyak atas kadonya. Kadonya lucu sekali. Kamu tau dari mana Saul pengen punya laci batik kaya gitu?! makasi ya:D makasi makasi makasi:D

1 komentar: